Welcome Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Wednesday, November 4, 2009

Sharing Buku neech..






6
Segelas Susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup sebagai pedagang asongan dari pintu kepintu biasanya di lakukan di kompleks-kompleks Rumah Dinas- kehabisan uang. Kondisinya saat itu pun sangat lapar sekal, anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi dia kehilangan keberanian saat seorang ibu muda istri pejabat-membuka pintu. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Ibu muda tersebut melihat dan berpikir bahwa anak lelaki itu pastilah lapar.

Oleh karena itu, ia membawakan segelas besat susu. Kemudian, anak lelaki terebut minum dengan”lahapnya” dan bertanya “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Ibu itu menjawab “kamu tidak perlu membayar apa pun, orang tua kam dulu mengajarkan untuk tidak menerimaa bayaran jika melakukan kebaikan.”, kata ibu itu menambahkan. Sambil menghabiskan susunya, anak lelaki tersebut berkata dalam hatinya:”dari hatiku yang terdalam, aku sangat simpati pada ibu yang berbaik hati ini, dia tidak sombong walupun istri pejabat!”
Beberapa puluh tahun kemudian, ibu muda dahulu (yang kini sudah agak lanjut usianya) mengalam sakit yang sangat kritis. Balai pengobatan sudah tidak mampu lagi mengobati penyaktt komplikasinya, apalagi saat ini ia berstatus janda seorang pensiunan kereta api. Atas saran keluarganya, si wanita ini dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Pemerintah yang ada di kota tersebut untuk di observasi. Namun tetap saja tidak bisa di obati. Akhirnya, dengan menjual barang-barang tersisa dan atas bentuan rekan-rekan sesama janda pensiunan, si wanita muda di kirim ke ibukota karena disana ada dokter yang mampu mengobati penyakit komplikasinya itu.
Dr.Sobur Nurjaman Ali di panggil untuk melakukan pemeriksaan . Pada saat ia mendengar nama ibu tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr sobur. Segera ia bangkit dan mengenakan jubah dokternya dan bergegas turun melalui aula rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut, ia langsung mengenali wanita itu dengan sekali pandang.
Dr, Sobur kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan serangkaina medical check up total serta terapi-terapi medis lainnya.”pokoknya ibu itu harus sembuh” demikian obsesinya. Mulai saat itu ibu yang tergolek lemah tersebut menjadi perhatian Dr.Sobur dengan kasih yang tulus. Memasuki bulan ketiga di rumah sakit tersebut ternyata si ibu benar-benar sembuh.
Lalu, Dr. Sobur meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatab kepadabya guna perserujuan. Dr.Sobur melihatnya, dan menuliskan sesuatu di pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia sangat yakin bahwa ibu ini tidak akanmampu membayar tagihan tersebut walaupun harus di cicil seumur hidupnya. Bisnis yang dirintis bersama sang suami(almarhum) ketika memasuki pension gagal karena di tipu orang. Demikian cerita si ini kepada Dr. Sobur beberapa waktu lalu. Hal ini pula yang membuat ia jatuh miskin, dengan seorang anak saat ini yang juga pengangguran.
Lembar tagihan akhirnya sampai ketangan ibu yang malang itu. Dengan rasa was-was ia memberanikan diri membaca tagihan yang di sodorkan bagian keuangan. Disana tertera rincian biaya yang di keluarkan selama menjalani pengobatan. Akan tetapi, ada sesuatu menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi: “telah di bayar lunas dengan segelas besar susu!” Tertanda: Dr. Sobur Nurjaman Ali.

Segelas susu yang di berikan si ibu muda tadi telah memberikan dampak yang luar biasa bagi seorang anak yang ternyata adalah Dr.Sobur Nurjaman. Ketika memberi segelas susu bagi seorang anak miskin tersebut, si ibu tidak berpikir balasan yang di peroleh dari anak tersebut sekarang maupun yang akan datang. Semua sudah ada yang mengatur. Memberi dari kelebihan mungkin sudah biasa seharusnya dilakukan,.namun, ketika memberi dari kekurangan kita di sinilah pemaknaan hidup yang lebih tinggi lagi. So mulai saat ini buat sohib-sohib ku, mudah2an dengan cerita di atas tadi dapat menyentuh hati kita untuk berbagi dengan sesame, tanpa memikirakn balasan nantinya. Okeyy
Sampai jumpa lagii di cerita selanjutnya yang seruu lagi untuk memaknai hidup ini ..:-)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home